Jumat, 19 Oktober 2018

DOSEN ALI MUHLI, SE., MM. TUGAS MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL: KELOMPOK 2


Kebijakan Ekonomi
Bagian III

a.       Bea spesifik bersifat regresif.
Keuntungannya :
1)      Mudah dilaksanakan.
2)      Dapat digukana alat control proteksi industry dalam negeri.
Kerugiannya :
1)      Pengenaan tariff dirasakan kurang/tidak adil karena tidak membedakan harga/kualitas barang.
2)      Hanya dapat digunakan sebagai alat control proteksi yang bersifat statis.

Tujuan dan Fungsi Bea Masuk
a.       Menurut Tujuannya
1)      untuk membatasi impor barang tertentu.
2)      Untuk meningkatkan penerimaan negara
b.      Menurut Fungsinya
1)      Untuk mengatur perlindungan ekonomi industri dalam negeri
2)      Salah satu sumber penerimaan negara

A.    Kebijakan Nontarif Barrier
1        Instrumen Kebijakan Nontarrif
Kebijakan Nontariff barrier (NTB) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distrosi, sehingga mengurangi petensi manfaat perdagangan internasional.
2        Sistem kuota dan efek-efek kuota
Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang dan pengeluaran barang dari suatu negara untuk melindungi kepentingan industry dan konsumen.
3        Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk ineliberi dan perlindungan atau bantuan kepada industry dalam negri dalm bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga.

Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional
1        Melindungi kepentingan ekonomi nasional
2        Melindungi kepentingan industry di dalam negeri
3        Melindungi lapangan kerja
4        Menjaga keseimbangan dan  stabilitas balance of payment (BOP)

Catatan Kaki :
·         Apridar, Ekonomi Internasional; Sejarah, Teori, Konsep Dan Permasalahan Dalam Aplikasinya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm 111-119.

Nama Anggota Kelompok :
-          (13215091) Hayati Emika Arif
-          (14215145) Mesya Sandrina
-          (14215644) Muhammad Ilham Akbar
-          (15215523) Rafi Hanif
-          (15215689) Raudatul Jannah

DOSEN ALI MUHLI, SE., MM. TUGAS MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL: KELOMPOK 2


Kebijakan Ekonomi
Bagian II

Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor dapat dikelompokkan menjadi dua macam kebijakan sebagai berikut :

A.    Kebijakan Tariff Barrier
Kebijakan Tariff Barrier (TB) dalam bentuk bea masuk  adalah sebagai berikut :
1        Pembebasan bea masuk/ tariff rendah adalah antara 0% s/d 5% : dikenakan untuk bahan kebutuhan pokok dan vital, seperti beras, mesin-mesin vital, alat-alat militer/pertahanan/ keamanan.
2        Tarif sedang antara > 5% s.d 20% : dikenakan untuk barang setengah jadi dan barang-barang lain yang belum cukup di produksi di dalam negeri.
3        Tarif tinggi di atas 20% : dikenakan untuk barang-barang mewah dan barang-barang lain yang sudah cukup diproduksi di dalam negeri dan bukan barang kebutuhan pokok.
Kebijakan Mekanisme
Perhitungan pengenaan tariff
1        Tarif ad-valorem, yaitu presentase tertentu dari pajak yang dikenakan berdasarkan nilai barang-barang yang diimpor.
2        Tarif spesifik, dikenakan sebagai beban tetap beban tetap unit barang yang impor.
3        Tarif campuran adalah gabungan dari keduanya.

Sifat dan keuntungan / kelemahan masing-masing system Tarrif
a.       Bea harga bersifat proporsional.
Keuntungannya :
1)      Dapat mengikuti perkembangan tingkat harga/inflasi.
2)      Terdapat diferensiasi harga produk sesuai kualitasnya.
Kerugiannya :
1)      Memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah.
2)      Sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga.

DOSEN ALI MUHLI, SE., MM. TUGAS MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL: KELOMPOK 2


Kebijakan Ekonomi
Bagian I

Pengertian Kebijakan Ekonomi Internasional
Kebijakan ekonomi internasional diartikan sebagai berbagai tindakan dan peraturan yang dijalankan suatu negara, baik secara langsung maupan tidak langsung, yang akan mempengaruhi struktur, komposisi, dana rah perdagangan internasinal dari/ke negra tersebut.

Instrumen Kebijaksanaan Ekonomi Internasional
Instrumen kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor diartikan sebagai berbagai tindakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang akan memepengaruhi struktur, komposisi, dana rah transaksi serta kelancaran usaha untuk peningkatan devisa ekspor suatu negara.
Kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor dikelompokkan menjadi dua macam kebijakan sebagai berikut :
A.    Kebijakan Ekspor di dalam Negeri
1        Kebijakan perpajakan dalam bentuk pembebasan, keringanan, pengembalian pajak ataupun pengenaan pajak ekport/PET untuk barang-barang ekpor tertentu. Contoh : pajak ekpor atas CPO
2        Fasilitas kredit perbankan yang murah untuk mendorong peningkatan ekspor barang-barang tertentu.
3        Penetapan prosedur / tata laksana ekspor yang relative mudah.
B.     Kebijakan Ekspor di luar Negri
1        Pembentukan International Trade Promotion Centre (ITPC) di berbagai negeri, seperti di Jepang (Tokyo), Eropa, AS, dan lain-lain.
2        Pemanfaatan General System of Preferency (GSP), yaitu fasilitas keringanan bea masu yang diberikan negra-negara industry untuk barang manufaktur yang berasal dari negara yang sedang berkembang.

Jumat, 12 Oktober 2018

Pemasaran Global di Indonesia


PEMASARAN GLOBAL 

1. PENGERTIAN

Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global. Pasar demikian biasanya tercipta karena adanya konsumen yang lebih menyukai produk standar , harga murah, dan karena adanya perusahaan global yang memanfaatkan jaringan operasi dunia mereka untuk bersaing dipasar-pasar global.

Dimensi-dimensi utama dalam pemasaran global:
  • Lingkungan pemasaran global 
  • Segmentasi pasar global 
  • Pemasaran dengan sasaran global 
  • Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global 
  • Bauran pemasaran global 
  • Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global 
Pemasaran yang sukses yang bergantung pada seberapa kuat hal itu bertumpu pada hal-hal yang fundamental. Tetapi bukan berarti semua prinsip marketing adalah sama, memang skenario pemasaran yang berbeda membutuhkan tak tik yang berbeda pula. Mengetahui perbedaan ini sama juga mengetahui perbedaan antara sukses dan kegagalan.

2.  PEMASARAN
Dasar dari keberhasilan program pemasaran global adalah pemahaman yang mendalam akan disiplin pemasaran. Pemasaran adalah proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi pada kesempatan dan kebutuhan lingkungan.

a. Konsep Pemasaran
Konsep baru pemasaran dan Empat ”P” . Product, Price, Place, and Promotion.
b. Konsep Strategis Pemasaran
Konsep strategis pemasaran merupakan suatu perkembangan yang besar dalamsejarah pemikiran pemasaran, mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas.
c. Tiga Prinsip Pemasaran
Inti dari pemasaran dapat diringkas dalam 3 prinsip dasar :
i. mengidentifikasikan tujuan dan tugas pemasaran
ii. kenyataan persaingan dari pemasaran
iii. berbargai cara utama untuk mencapai 2 prinsip utama
d. Tahap-Tahap dari Pemasaran Domestik Ke Pemasaran Global/Transnasional
1. Pemasaran Domestik
Pemasaran yang secara nyata ditunjukkan pada pasar dalam negeri disebut pemasaran domestik. Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”, yaitu bahwa sifat pasar atau Konsumen dimanapun akan sama , sehingga manajemen memandang pasar Domestik padat dengan peluang yang jauh lebih aman.
2. Pemasaran Ekspor
Adalah tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar di luar negeri. Pemasar ekspor menjadikan pasar di luar negeri sebagai sasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalan negeri untuk memasok pasar ini. Fokus dalam tahap ini adalahmenafaatkan produk dan pengalaman dalam negeri.

3. Pemasaran Internasional
Bertindak lebih jauh lagi dari pemasara ekspor dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran dalam negara tempat perusahaan tadi melakukan bisnis.

4. Pemasaran Multinasional
Organisai pemasaran internasional mulai dengan menfokuskan pada memanfaatkan pengalaman dan produk perusahaan.

5. Pemasaran Global / Transnasional
Menfokuskan pada pemanfaatan asset, pengalaman dan produk perusahaan secara global dan pada melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik dan berbeda dalan setiap negara. Konsep ini mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik.

3. STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL
a. Melakukan Ekspor-Impor
b. Membuka kantor perwakilan atau cabang

Pembentukan sebuah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya disebut sebagai Greenfield Venture atau usaha ladang-hijau. Tindakan ini merupakan sebuah proses yang kompleks dan berpotensi akan memakan biaya besar, tetapi strategi ini memiliki keunggulan karena memiliki kontrol maksimum kepada perusahaan sehingga jika berhasil berpotensi memberikan laba di atas rata-rata. Hal ini secara khusus benar untuk perusahaan yang memiliki kapabilitas tidak berwujud.
c. Mengeluarkan lisensi asing/kontrak manufaktur dan alih teknologi.
Perusahaan pemberi Lisensi (Licensor) membuat persetujuan dengan menerima Lisensi (Licensee) bahwa Licensee memperoleh Hak untuk menggunakan Proses / Teknologi Produksi, Merk Dagang, Paten dsb, dengan membayar Fee / Royalty kepada Licensor . Licensor dalam hal ini memperoleh manfaat , yaitu dapat memasuki pasar Asing dengan Risiko Rendah. Contoh : DISNEYLAND mengeluarkan Lisensi untuk memproduksi dan memasarkan produknya : - Donald Bebek, Mickeymouse, dll.
d. Melakukan Franchising
Yaitu bentuk kerjasama tertulis antara pihak Franchisor dan Franchise diberi hak untuk mendistribusikan Produk atau Jasa tertentu dalam periode dan Wilayah tertentu serta cara-cara yang ditentukan oleh Franchisor. Contoh : MC. Donald, KFC. Dll.
e. Membuka Usaha Patungan atau Joint Venture
Investor luar negeri dapat bergabung investor lkal untuk membentuk usaha patungan dimana mereka membagi kepemilikan dan control. Perusahaan luar neheri mungkin kekurangan sumber daya finansial atau manajerial atau manajerial untuk menjalankan usahanya.
f. Melakukan Akuisisi Perusahaan Lain
Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.

Keuntungan akuisisi diantaranya adalah :
1. akuisisi dapat menyediakan akses cepat ke sebuah pasar yang baru
2. akuisisi dapat memberikan jalan untuk ekspansi internasional

Kelemahan dari akuisisi adalah :
1. pendanaan yang mahal sehingga seringkali diperlukan pendanaan melalui utang.
2. negosiasi internasional untuk akuisis dapat menjadi kompleks karena dihadapkan pada syarat-syarat hukum dan perundang- undangan di negara tuan rumah dan perusahaan sasaran dan mendapatkan informasi yang tepat untuk menegosiasikan perjanjian

4. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT BISNIS GLOBAL
A. Kekuatan Yang Mendorong
o Kebutuhan Pasar
Budaya universal seperti perbedaan budaya terdapat unsur yang sama dalam sifat manusia yang menjadi dasar untuk menciptakan dan melayani pasar global.
Contoh : minuman ringan, salah satu industri global yang terbesar yang sukses
o Teknologi
Professor Levitt menulis artikel ” kenyataan komersial yang baru – munculnya pasar global untuk produk konsumen standar dalam skala yang belum pernah dibyangkan”. Ada kekuatan yang amat besar yang mendorong dunia ke arah menyatunya hal-hal yang sudah umum dan kekuatan itu adalah Teknologi. Teknologi menyederhanakan komunikasi, transpotasi dan perjalanan.
o Biaya
Keseragaman dapat menurunkan biaya riset, rekayasa, desain, kreatif dan produksi di semua fungsi bisni , dari rekayasa sampai pemasaran dan administrasi.
o Mutu
Volume global menghasilkan penerimaan dan mutu operasi yang lebih besar untuk mendukung mutu desai dan pembuatan.
o Komunikasi dan Transportasi
Revolusi informasi memberikan kontribusi pada berkembangnya pemasaran global.
o Daya Tuas
Keunggulan yang dimilikinya karena perusahaan itu beroperasi secara simultan dilebih dari satu pasar nasinal. Sebuah perusahaan global dapat mengembangkan 5 tipe daya tuas :

1. Transfer pengalaman
2. Transfer sistem
3. Penghematan skala
4. Pendayagunaan Sumber daya
5. Strategi global

B. Kekuatan Yang Menghambat
o Perbedaan Pasar
Dalam setiap kategori produk, perbedaan masih cukup banyak diantara batas negara dan budaya budaya yang memerlukan adaptasi dari beberapa unsur bauran pemasaran.
o Sejarah
Sejarah merek dagang mungkin memerlukan strategi pemasaran khusus dan berbeda, serta di setiap negara perlu penentuan posisi tersendiri.
o Kecadokan Manajemen
Dalam banyak hal, produk dan kategori merupakan calon untuk globalisasi, tetapi manajement tidak menangkap kesempatan tsb.
o Budaya Organisasi
Perusahaan global yang sukses adalah pemsar yang telah belajar cara memadukan visi global dan perspektif dengan insiatif dan masukan pasar lokal. Hal ini sulit dilakukan oleh perusahaan.
o Kendali Nasional/ Hambatan untuk masuk suatu Negara
Setiap negara melindungi perusahaan lokal dan kepentingannya dengan memegang kendali terhadap akses pasar dan jalan masuknya.

5. PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan.
Perdagangan Internasional dapat juga diartikan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. 

Manfaat perdagangan internasional
Efisiensi
Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu memproduksi semua kebutuhannya, tetapi cukup hanya memproduksi apa yang bisa diproduksinya dengan cara yang paling efisien dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan demikian, akan tercipta efisiensi dalam pengalokasian sumber daya ekonomi dunia.

o Perluasan konsumsi dan produksi
Perdagangan internasional juga memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara.

o Peningkatan produktifitas
Negara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi barang tertentu akan berusaha meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian mereka akan tetap unggul dari negara lain dalam memproduksi barang tersebut.

o Sumber penerimaan Negara
Dalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber pemasukan kas negara dari pajak-pajak ekspor dan impor.
Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional setiap negara berbeda dengan negara lain. Ada negara yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan bebas (free trade), ada yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan proteksionis, dan ada pula yang memilih gabungan keduanya.

· Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas adalah keadaan ketika pertukaran barang/jasa antarnegara berlangsung dengan sedikit ataupun tanpa rintangan.
Menurut aliran fisiokratis dan aliran liberal (klasik), liberalisasi perdagangan dapat memacu kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan berikut.
  1. Perdagangan Bebas cenderung memacu persaingan, sehingga menyempurnakan skala ekonomis dan alokasi sumber daya. 
  2. Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu produk, dan perbaikan kemajuan teknologi sehingga memacu produktivitas faktor produksi. 
  3. Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan serta memupuk tingkat laba, tabungan, dan investasi. 
  4. Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing dan tenaga ahli, laba, tabungan, dan investasi. 
  5. Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup pilihan yang lebih luas atas barang-barang yang tersedia. 

· Perdagangan Proteksionis
Salah satu tujuan kebijakan perdagangan proteksionis adalah untuk meningkatkan daya saing produk diluar negeri. Menurut pengatur kebijakan proteksionis, nilai tukar (terms of trade) barang manufaktur, yaitu ekspor utama negara-negara maju, sering dinilai lebih tinggi dari nilai tukar barang primer, yaitu ekspor utama negara-negara berkembang. Itulah yang menjadi alasan utama timbulnya kebijakan perdagangan proteksionis.

Dalam kenyataannya, terdapat beberapa alat kebijakan perdagangan proteksionis yang digunakan oleh hampir semua negara. Beberapa diantaranya adalah tarif atau bea masuk, kuota, subsidi, dan larangan impor.

1 Tarif atau Bea Masuk
Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.

2 Kuota
Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa diimpor dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.

3 Subsidi
Subsidi terhadap biaya produksi barang domestik akan menurunkan harga, sehingga produksi domestik dapat bersaing dengan barang impor dan akan mendorong konsumen membelinya.

4 Larangan Impor
Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi maupun politik, suatu negara tidak menghendaki impor barang tertentu.

c. Dampak Positif Perdagangan Internasional
1. Meningkatkan Kesejahteraan
2. Mempercepat Pembangunan
3. Meningkatkan sumber daya manusia
4. Alih Teknologi

c. Dampak Negatif Perdagangan Internasional
1. Menimbulkan ketergantungan kepada negara lain
2. Cenderung statis
3. Pengusaha yang tidak kompetitif terancam gulung tikar
4. Adanya perubahan nilai sosial budaya

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
  • Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri 
  • Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara 
  • Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi 
  • Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut. 
  • Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenagaü kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi. 
  • Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. 
  • Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. 
  • Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri. 
e. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara
· Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia, memiliki potensi besar dalam memproduksi barang-barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.

· Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan increasing returns to scale atau biaya produksi rata-rata yang semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu negara berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-ratanya akan turun.

· Perbedaan Selera
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah orang yang berbahagia meningkat.

Contoh Kasus Pemasaran Global

Analisa Kasus Pemasaran global Lenovo
  • Profil perusahaan Lenovo 
Lenovo muncul sebagai hasil dari penggabungan dua perusahaan yang paling bertingkat dalam teknologi dan bisnis: Legenda Holdings di Cina dan Pribadi Divisi Komputasi IBM di Amerika Serikat. Merger ini dianggap sebagai peristiwa DAS dalam bisnis global dengan potensi untuk mengintegrasikan dua budaya yang berbeda, bahasa, proses dan pasar.
Akibatnya, Lenovo mewujudkan kemungkinan pasar yang unik dalam menggabungkan yang terbaik dari Timur dan Barat – bergabung Amerika Utara dan Cina berbasis teknologi pemain dalam penciptaan pemimpin PC bersatu global dengan posisi pasar yang berkembang di pasar negara maju dan berkembang sama. Dengan lebih dari $ 16 miliar dalam pendapatan tahunan, kekuatan pasar Lenovo mencakup geografi pasar tidak hanya tetapi juga konsumen dunia dan pasar bisnis PC.Seorang Pemimpin Seluruh Dunia.
Lenovo adalah salah satu pembuat terbesar di dunia komputer pribadi dan membuat PC dunia yang paling inovatif, termasuk notebook ® terkenal ThinkPad serta produk membawa ® ThinkCentre, ThinkStation ®, ThinkServer ®, IdeaCentre ® dan ® IdeaPad sub-merek.
Hari ini, Lenovo adalah perusahaan global dengan operasi yang signifikan di enam benua dan beroperasi di lebih dari 60 negara dan menjual produk di 160. Semua orang di Lenovo bangga pada kemampuan kami untuk menarik bakat terbaik dari berbagai latar belakang dan dari seluruh dunia. Kami melihat perbedaan dan keberagaman sebagai sumber kekuatan dalam membangun budaya kolaboratif yang membantu kita mencapai tujuan kita.
Kami tidak memiliki kantor pusat dunia dan, sebaliknya, telah menempatkan struktur manajemen terdistribusi yang menempatkan hub operasional di pusat-pusat keunggulan di seluruh dunia mengintegrasikan kelompok ini, beragam berbakat menjadi perusahaan Generasi Berikutnya kohesif.
Tim manajemen multikultural kami bebas untuk mengadakan dimanapun dan kapanpun itu yang paling masuk akal. Lenovo telah hub operasi di Beijing, Raleigh, NC, dan Paris, sebuah hub pemasaran di Bangalore, India, dan pusat-pusat penelitian utama di Yokohama, Jepang, Beijing, Shanghai dan Shenzhen, Cina, dan Raleigh, North Carolina.

Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 23.000 orang di seluruh dunia, termasuk 1.700 desainer, para ilmuwan dan insinyur, yang mewakili koleksi yang luas dari kebangsaan dan bahasa, tetapi pada saat yang sama bekerja dengan satu bahasa terpadu dan visi: untuk membangun komputer yang paling sangat direkayasa di dunia pribadi.Dua Jalan untuk Membuat PC Powerhouse.
Pada tahun 1981, IBM meluncurkan Divisi Personal Computing nya yang secara harfiah diciptakan komputasi personal dengan inovasi seperti komputer laptop pertama, para pendahulu untuk notebook ThinkPad, identik dengan inovasi dan kualitas. Pada tahun 1984, Legend Holdings didirikan di Cina dengan hanya 11 ilmuwan komputer dan $ 25.000 tunai, dengan ide memberikan teknologi informasi lebih cepat kepada konsumen dan bisnis di China.
Pada tahun 2003, Legenda mulai memasarkan produk di bawah merek Lenovo, perpaduan yang “Le” dari Legend dengan “novo,” kata Latin untuk “baru.” Ini resmi berubah nama perusahaan dari Legenda ke Lenovo setahun kemudian. Pada tahun 2005, akuisisi Lenovo Group divisi PC IBM pada dasarnya gabungan kekuatan pasar Lenovo di Cina dan tempat lain di Asia antara konsumen dengan posisi kepemimpinan IBM di Eropa dan Amerika Utara kalangan pengguna PC bisnis.
Pada tahun 2007, Lenovo meluncurkan IdeaPad garis konsumen-merek produk PC dan tetes penggunaan logo IBM pada semua produk dua tahun lebih cepat dari jadwal. Pada tahun 2008, Lenovo menyelesaikan masuknya ke pasar server dengan meluncurkan portofolio ThinkServer ™, dirancang untuk memberikan pengalaman server yang lebih baik untuk pelanggan bisnis kecil dan menengah.Inovasi: Sebuah Nilai Inti Lenovo memiliki track record terbesar bagi inovasi dalam industri PC dan tetap berkomitmen untuk inovasi dalam produk dan teknologi. Inovasi adalah bagaimana Lenovo mencapai diferensiasi kompetitif dan drive peluang pasar baru, seperti mobile internet, rumah digital dan komputasi awan.


Strategi inovasi Lenovo didasarkan pada pendekatan dua-berjenjang untuk memecahkan masalah dunia nyata pelanggan:
Fokus mayoritas pengembangan ide-ide yang dapat dibawa ke pasar dalam 24 bulan
Investasi jangka panjang dalam penelitian menargetkan “permainan berubah” memainkan besar.
Lenovo mengoperasikan tujuh pusat penelitian dan pengembangan dan lebih dari 46 laboratorium kelas dunia, termasuk pusat penelitian utama di Yokohama, Jepang, Beijing, Shanghai dan Shenzhen, Cina, dan Raleigh, NC. Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 1.700 insinyur, peneliti dan ilmuwan dan telah menerima lebih dari 100 penghargaan desain utama. R & D Lenovo pusat telah menghasilkan beberapa kemajuan dunia yang paling penting dalam teknologi PC, mulai dari “kotak bento” asli desain notebook PC di tahun 1992 untuk peluncuran 2008 dari ThinkPad X300 yang inovatif “Kodachi,” digembar-gemborkan sebagai salah satu dunia paling ringan, tertipis dan paling inovatif PC notebook dengan fitur lengkap yang pernah. Komitmen Lenovo terhadap inovasi memperkenalkan pengalaman pertama industri yang lebih dan teknologi yang menetapkan bar untuk pengguna bisnis serta konsumen, termasuk:

– LePhone smartphone yang memberikan gaya fantastis, ukuran kecil dan antarmuka yang unik menargetkan pasar high-pertumbuhan China konvergensi mobile.- ThinkPad Edge, ThinkPad memberikan kualitas dan fungsionalitas ke pasar bisnis canggihkecil.
Tujuan akhir dari R & D tim Lenovo adalah untuk meningkatkan pengalaman keseluruhan kepemilikan PC, saat mengemudi menurunkan biaya kepemilikan. Perusahaan ini kaya bakat, dengan tim yang telah memenangkan ratusan penghargaan teknologi dan desain – termasuk lebih dari 2.000 paten – dan memperkenalkan industri banyak pengalaman pertama:
– TrackPoint perangkat penunjuk (“tombol merah kecil”)- ThinkPad desain – salah satu PC
industri yang paling diam- VeriFace: pengenalan wajah Lenovo teknologi yang menciptakan
peta digital yang menjadi password sistem.
– Dual layar mobile workstation: menggabungkan desain yang unik dengan teknik yang rumit
untuk memenuhi kebutuhan permintaan tinggi lingkungan komputasi.
Kasus Pemasaran Global Lenovo

Lembaga riset IDC belum lama ini mengungkapkan lima vendor yang mampu berbicara banyak di dunia dalam pengapalan smart connected device.
Smart connected device adalah perangkat yang banyak digunakan untuk terkoneksi ke internet. Perangkat yang masuk kategori ini adalah komputer desktop, notebook, netbook, tablet, dan smartphone.
Posisi Lenovo berada di nomor tiga untuk pengapalan produk ini dengan menguasai 6,5% pangsa pasar. Di pasar global, Lenovo kuat di notebook dan netbook dimana mengapalkan 30 juta unit selama 2012.
Produk smartphone dari pabrikan ini juga mengalami pertumbuhan yang tinggi dari menjual sebanyak 3,7 juta unit pada 2011 menjadi 23,7 juta unit di 2012.
Di Indonesia, Lenovo belum bermain lama di pasar smartphone. Pabrikan ini baru masuk di semester II-2012.

Lenovo bekerja sama dengan PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) untuk memasarkan smartphone varian S880 pada awalnya. Trikomsel juga menggandeng anak usahanya PT Global Teleshop Tbk (GLOB).
Sekarang, 50% dari gerai ritel Trikomsel,yakni OkeShop dan Global Teleshop yang berjumlah lebih 1.200 gerai sudah menjual produk smartphone Lenovo.

Pada Oktober 2012 silam mereka sudah merilis lima varian smartphone berbasis Android di pasar Indonesia dengan harga kompetitif, mulai Rp1 jutaan hingga yang termahal Rp4,4 jutaan.
Selama periode Oktober-Desember 2012, lebih dari 100 ribu unit smartphone dikapalkan ke pasar Indonesia.
Sudah dikenal Presiden Direktur Lenovo Indonesia Sandy Lumy mengungkapkan, cepatnya pasar Indonesia merespons produk besutannya tak bisa dilepaskan dari familiarnya merek Lenovo di telinga masyarakat. “Kami tidak mulai dari nol, merek Lenovo sudah sangat populer lewat produk komputer, seperti laptop, desktop PC, bahkan netbook. Ini menjadi kekuatan karena pembeli sudah sangat yakin dengan kualitas Lenovo. Karena itu, mereka tidak ragu untuk membeli produk smartphone Lenovo,” ujarnya.
 
Kunci Sukses
Menurut lembaga survei Gartner terdapat empat hal yang menjadi kunci sukses Lenovo bermain di pasar smartphone China. Pertama adalah brand recognition Lenovo sendiri yang sangat baik di China. Kedua distribusi menyeluruh. Ketiga portofolio produk yang lengkap, serta keempat keterjangkauan harga produk. Keempat kunci sukses itu pula yang ternyata menjadi strategi utama Lenovo Mobile Indonesia untuk melakukan penetrasi di pasar lokal, yang sedikit banyak memiliki kesamaan dengan pasar China.

Sedangkan dari sisi produk, Lenovo dengan pintar bermain di phablet yang memiliki harga terjangkau. Hal itu terbukti dengan tingginya penjualan model Lenovo Mobile Indonesia yang memiliki ukuran layar 5 inci,yakni S880. Permintaan terhadap S550 mencapai 50% dari total penjualan Lenovo Mobile di Indonesia. S880 memiliki layar 5 inci, OS Android ICS, dualSIM, prosesor 1 GHz,baterai 2250 mAh, dan mampu menerima 5 titik sentuhan sekaligus

Lenovo juga terus menambah varian produknya. Belum lama ini lima varian baru dilepas ke pasar yakni Lenovo S890,S720,P770, A800,dan A690.
“Kami optimistis bisa masuk tiga besar untuk smartphone. Minimal 10% dari total smartphone terjual itu merek Lenovo di Indonesia. Kekuatan kita ada di harga Rp1 jutaan- Rp2,8 jutaan. Segmen pasar itu yang paling gemuk di Indonesia,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Asia-Pasifik dan Amerika-Latin Lenovo Group Milko Van Duijl mengungkapkan, perseroan masuk ke Negara seperti Indonesia guna menghindari bujet pemasaran yang besar serta kebijakan properti intelektual di Amerika Serikat dan Eropa Barat.

“Untuk mendapatkan hak kekayan intelektual untuk telepon di Amerika Serikat sangat sulit, memakan waktu lama dan memakan banyak biaya investasi. Padahal kami harus bersaing dari sisi harga,” katanya. Perusahaan menganggarkan 30% keuntungannya di kuartal I tahun ini untuk mengembangkan pasar di Asia Pasifik dan Amerika Latin. Van Duijl memprediksi penjualan Lenovo di wilayah tersebut akan naik 72% menjadi US$ 1,72 miliar.

Presiden Direktur Trikomsel Sugiono Wiyono mengakui, pasar kelas mmenengah di Indonesia sangat besar dan terus tumbuh. “Produk Lenovo yang berkonsep value for money sangat cocok memanjakan mereka,” ungkapnya.

Sumber:  
https://ivaamelya10army.wordpress.com/2017/05/30/pemasaran-global-lenovo/

Senin, 16 April 2018

ETIKA BISNIS

Salah satu iklan yang bisa dikatakan tidak beretika adalah iklan operator selular Indo*** yang secara terang-terangan menghina kota Bekasi. Dalam iklannya Indosat menyebutkan "Liburan ke Aussie lebih mudah dibanding ke Bekasi". Dalam iklan tersebut digambarkan ada satu orang wanita dan satu orang laki-laki yang hendak berlibur dengan latar belakang gedung opera yang berada di kota Sydney, Australia. dan ada harga paket internet murah yang dapat digunakan di Negara Australia bila menggunakan Indosat. Tentu iklan tersebut membuat marah warga Bekasi. Bahkan budayawan Bekasi, Komarudin Ibnu Mikam memastikan Indo*** sudah melanggar etika, Indosat juga dianggap sudah melecehkan pemerintah daerah, dan menjatuhkan harga diri masyarakat Bekasi.

ANALISIS:

Menurut saya, seharusnya pihak Indo*** harus memperhatikan bagian promosinya. Walaupun pihak Indo*** sudah meminta maaf kepada warga Bekasi dan mengaku ada kekhilafan didalam tim promosi. Namun, sebuah iklan atau promosi yang terbit harusnya melalui proses dan perencanaan yang matang sehingga tidak ada lagi iklan yang menyinggung pihak manapun dan tidak mengandung SARA.

Senin, 05 Maret 2018

Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh Oreo PT. Nabisco

Etika Bisnis dan Pelanggarannya

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil 
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh Oreo PT. Nabisco

Dijilat,diputer,lalu dicelupin. Itulah sepenggalan kata yang selalu masyarakat dengar dari salah satu perusahaan biskuit ternama, Kraft Indonesia, Oreo, sekitar dua tahun yang lampau.

Brand image dengan yel-yel yang mudah dicerna seperti kasus di atas, sangat melekat kepada anak-anak. Segmentasi PT.Nabisco pun tepat dalam mengeluarkan produk biskiut coklat berlapiskan susu ini, yaitu anak-anak. Ada pepatah mengatakan “tak ada satu pun orangtua yang tidak menyayangi anaknya”. Ini merupakan ungkapan yang tepat bagi orangtua yang mempunyai anak-anak terlebih anak yang masih berusia kecil. Kekhawatiran orangtua ini, menjadi membludak sebab diisukannya biskuit oreo, yang merupakan biskuit favorit anak-anak, mengandung bahan melamin.

Hal ini cukup berlangsung lama di dunia perbisnisan, sehingga tingkat penjualan menurun drastis. BPOM dan dinas kesehatan mengatakan bahwa oreo produksi luar negri mengandung melamin dan tidak layak untuk dikonsumsi karna berbahaya bagi kesehatan maka harus ditarik dari peredarannya. Pembersihan nama oreo pun sebagai biskuit berbahaya cukup menguras tenaga bagi public relation PT. Nabisco.

Kutipan BPOM, “Yang ditarik BPOM hanya produk yang berasal dari luar negeri dan bukan produksi dalam negeri. Untuk membedakannya lihat kode di kemasan produk tersebut.Kode MD = produksi dalam negeri,aman dikonsumsi.Sedangkan ML = produksi luar negeri.”Gonjang-ganjing susu yang mengandung melamin akhirnya merembet juga ke Indonesia.BPOM telah mengeluarkan pelarangan terhadap peredaran 28 produk yang dicurigai menggunakan bahan baku susu bermelamin dari Cina,diantaranya yang akrab di telinga kita antara lain : Oreo sandwich cokelat/wafer stick dan M & M’s.
Maaf kalau mengecewakan para penggemar Oreo tapi ini kenyataan,ini bukan hoaks lho.
Selain Oreo dan M & M’s ada beberapa produk yang diduga mengandung bahan susu dari Cina seperti es krim Indo Meiji,susu Dutch Lady dll.
Seperti di ketahui heboh susu dan produk turunannya yang mengandung formalin telah mengguncang Cina karena telah merenggut nyawa 4 bayi dan menyebabkan sekitar 6244 bayi terkena penyakit ginjal akut.(sumber : Kompas,20 September 2008)

Analisis :

Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan perusahaan biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda yang bekerja sama sehingga tindakan atau kelalaian mereka bersama-sama menghasilkan tindakan perusahaan.

Kita mengetahui bahwa Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.

Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran perusahaan besar pun berani untuk mengambil tindakan kecurangan untuk menekan biaya produksi produk. Mereka hanya untuk mendapatkan laba yang besar dan ongkos produksi yang minimal. Mengenyampingkan aspek kesehatan konsumen dan membiarkan penggunaan zat berbahaya dalam produknya . dalam kasus Oreo sengaja menambahkan zat melamin padahal bila dilihat dari segi kesehatan manusia, zat tersebut dapat menimbulkan kanker hati dan lambung.


Pelanggaran Undang-undang :

Jika dilihat menurut UUD, PT Nabisco sudah melanggar beberapa pasal, yaitu :

Pasal 4, hak konsumen adalah :
Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa”.

Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa”.
Nabisco tidak pernah memberi peringatan kepada konsumennya tentang adanya zat-zat berbahaya di dalam produk mereka. Akibatnya, kesehatan konsumen dibahayakan dengan alasan mengurangi biaya produksi Oreo.

Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah :

Ayat 2 : “memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan”

Pasal 8
Ayat 1 : “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan”

Ayat 4 : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran”

PT Nabisco tetap meluncurkan produk mereka walaupun produk Oreo tersebut tidak memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku bagi barang tersebut.Seharusnya, produk Oreo tersebut sudah ditarik dari peredaran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi mereka tetap menjualnya walaupun sudah ada korban dari produknya.

Pasal 19 :
Ayat 1 : “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan”

Ayat 2 : “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”

Ayat 3 : “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal transaksi”

Menurut pasal tersebut, PT Nabisco harus memberikan ganti rugi kepada konsumen karena telah merugikan para konsumen.


Tanggapan :
Nabisco sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan memasukkan zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen yang menggunakan produk mereka. Salah satu sumber mengatakan bahwa meskipun perusahaan sudah melakukan permintaan maaf dan berjanji menarik produknya, namun permintaan maaf itu hanyalah sebuah klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak di lakukan secara sungguh –sungguh karena produk tersebut masih ada dipasaran.

Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT. Nabisco yaitu Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada pada produk mereka yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi tahu.

Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.


Contoh Pelanggaran Lainnya seperti:
Pelanggaran etika bisnis terhadap hukum

Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak memberikan pesangon sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum.
Pelanggaran etika bisnis terhadap transparansi

Sebuah Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid.
Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragama guru. Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar prinsip transparansi
Pelanggaran etika bisnis terhadap akuntabilitas

Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus.

Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut.Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit.
Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip pertanggungjawaban

Sebuah perusahaan PJTKI di Jogja melakukan rekrutmen untuk tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang terarik dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, B tak kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar prinsip pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang seharusnya diberangnka ke negara tujuan untuk bekerja.
Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kewajaran

Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya.
Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta).

Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya.

Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal.
Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran

Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang.

Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang
Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip empati

Seorang nasabah, sebut saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar angsuran sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu.

Pihak perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu dengan cara yang bijak dan tepat.

Sumber :
http://kelompok7rismatulkaromah.blogspot.co.id/2016/06/contoh-kasus-pelanggaran-etika-bisnis.html

ETIKA BISNIS


PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI DAN PERUSAHAAN, HUBUNGAN BUDAYA DAN ETIKA, KENDALA DALAM MEWUJUDKAN KINERJA BISNIS ETIS 




3EA15

DISUSUN OLEH:

ANDHIKA REZKY ABIMANYU (10215671)

HAFIF BARABA (12215987)

HASNAN RAHMATULLAH (13215084)

RAFI HANIF (15215523)



A. KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Adapun pengertian Budaya Organisasi menurut beberapa ahli, yaitu :
1.Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
2.Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.

3.Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu. ada 7 karakteristik budaya organisasi, yaitu :
· Inovasi dan pengambilan resiko : tingkat daya dorong karyawan untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.

· Perhatian terhadap detail : tingkat tuntutan terhadap karyawan untuk mampu memperlihatkan ketepatan, analisis dan perhatian terhadap detail.

· Orientasi terhadap hasil : tingkat tuntutan terhadap manajemen untuk lebih memusatkan perhatian pada hasil dibandingkan perhatian pada teknik dan proses yang digunakan untuk meraih hasil tersebut.

· Orientasi terhadap individu: tingkat keputusan manajemen dalam mempertimbangkan efek-efek hasil terhadap individu yang ada di dalam organisasi.

· Orientasi terhadap tim : tingkat aktivitas pekerjaan yang diatur dalam tim, bukan secara perorangan.

· Agretivitas : tingkat tuntutan terhadap orang-orang agar berlaku agresif dan bersaing, dan tidak bersikap santai.

· Stabilitas : tingkat penekanan aktivitas organisasi dalam memper-tahankan status quo berbanding pertumbuhan.


Masing-masing karakteristik ini berada dalam suatu kesatuan, dari tingkat yang rendah menuju tingkat yang lebih tinggi. Menilai suatu organisasi dengan menggunakan tujuh karakter ini akan menghasilkan gambaran mengenai budaya organisasi tersebut. Gambaran tersebut kemudian menjadi dasar untuk perasaan saling memahami yang dimiliki anggota organisasi mengenai organisasi mereka, bagaimana segala sesuatu dikerjakan berdasarkan pengertian bersama tersebut, dan cara-cara anggota organisasi seharusnya bersikap. (Robbins, 2002 ; 279).

Pustaka :
Robbins, Stephen P., (2002), Perilaku Organisasi, Erlangga


B. FUNGSI BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi budaya organisasi adalah sebagai tapal batas tingkah laku individu yang ada didalamnya.
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.

2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.

3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.

4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.

5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.



C. PEDOMAN TINGKAH LAKU

Pedoman perilaku merupakan penjabaran nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis dalam melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan bagi organ perusahaan dan semua karyawan perusahaan.
contoh pedoman perilaku di Jasa Marga :
Prinsip Dasar Untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang, pelaksanaan GCG perlu dilandasi oleh integritas yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pedoman perilaku (code of conduct) yang dapat menjadi acuan bagi organ perusahaandan semua karyawan dalam menerapkan nilai-nilai(values) dan etika bisnis sehingga menjadi bagian dari budaya perusahaan. Prinsip dasar yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah:Setiap perusahaan harus memiliki nilai-nilai perusahaan (corporate values) yang menggambarkan sikap moral perusahaan dalam pelaksanaan usahanya .Untuk dapat merealisasikan sikap moral dalam pelaksanaan usahanya, perusahaan harus memiliki rumusan etika bisnis yang disepakati oleh organ perusahaan dan semua karyawan. Pelaksanaan etika bisnis yang berkesinambungan akan membentuk budaya perusahaan yang merupakan manifestasi dari nilai – nilai perusahaan. Nilai-nilai dan rumusan etika bisnis perusahaan perlu dituangkan dan dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman perilaku agar dapat dipahami dan diterapkan Pedoman Pokok Pelaksanaan. Nilai-nilai Perusahaan Nilai-nilai perusahaan merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, sebelum merumuskan nilai-nilai perusahaan, perlu dirumuskan visi dan misi perusahaan. Walaupun nilai-nilai perusahaan pada dasarnya universal, namun dalam merumuskannya perlu disesuaikan dengansektor usaha serta karakter dan letak geografis dari masing – masing perusahaan. Nilai-nilai perusahaan yang universal antara lain adalah terpercaya, adil dan jujur.


D. APRESIASI BUDAYA

Apresiasi Budaya adalah pemahaman dan pengenalan secara tepat sehingga tumbuh penghargaan dan penilaian terhadap hasil budaya kegiatan menggauli hasil budaya dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap hasil karya.
Apresiasi kebudayaan adalah penghargaan dan pemahaman atas budaya (Natawidjaja, 1980), kegiatan menggauli (kebudayaan) dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik (terhadap kebudayaan) (Effendi, 1974), pendek kata, penghargaan (terhadap kebudayaan) yang didasarkan pada pemahaman (Sudjiman, 1984).

Tujuan apresiasi adalah menumbuhkan kepekaan dan keterbukaan terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut serta menyadarkan kita terhadap nilai-nilai yang lebih hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai – nilai lain yang hidup dalam masyarakat.

Jadi Apresiasi Budaya adalah pemahaman dan pengenalan secara tepat sehingga tumbuh penghargaan dan penilaian terhadap hasil budaya dan kegiatan menggauli hasil budaya dengan sungguh – sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap hasil karya.

E. Hubungan Budaya dan Etika

Hubungan antara Budaya dengan Etika : Meta-ethical cultural relativism merupakan cara pandang secara filosofis yang yang menyatkan bahwa tidak ada kebenaran moral yang absolut, kebenaran harus selalu disesuaikan dengan budaya dimana kita menjalankan kehidupan soSial kita karena setiap komunitas sosial mempunyai cara pandang yang berbeda-beda terhadap kebenaran etika.

Etika erat kaitannya dengan moral. Etika atau moral dapat digunakan okeh manusia sebagai wadah untuk mengevaluasi sifat dan perangainya. Etika selalu berhubungan dengan budaya karena merupakan tafsiran atau penilaian terhadap kebudayaan. Etika mempunyai nilai kebenaran yang harus selalu disesuaikan dengan kebudayaan karena sifatnya tidak absolut danl mempunyai standar moral yang berbeda-beda tergantung budaya yang berlaku dimana kita tinggal dan kehidupan social apa yang kita jalani.

Baik atau buruknya suatu perbuatan itu tergantung budaya yang berlaku. Prinsip moral sebaiknya disesuaikan dengan norma-norma yang berlaku, sehingga suatu hal dikatakan baik apabila sesuai dengan budaya yang berlaku di lingkungan sosial tersebut. Sebagai contoh orang Eskimo beranaggapan bahwa tindakan infantisid (membunuh anak) adalah tindakan yang biasa, sedangkan menurut budaya Amerika dan negara lainnya tindakan ini merupakan suatu tindakan amoral.

F. Pengaruh Etika Terhadap Budaya

Etika seseorang dan etika bisnis adalah satu kasatuan yang terintegrasi sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, keduanya saling melengkapi dalam mempengaruhi perilaku antar individu maupun kelompok, yang kemudian menjadi perilaku organisasi yang akan berpengaruh terhadap budaya perusahaan. Jika etika menjadi nilai dan keyakinan yang terinternalisasi dalam budayau perusahaan, maka akan berpotensi menjadi dasar kekuatan perusahaan dan akhirnya akan berpotensi menjadi stimulus dalam peningkatan kinerja karyawan.

Terdapat pengaruh yang signifikan antara etika seseorang dariu tingkatan manajer terhadap tingkah laku etis dalam pengambilan keputusan. Kemampuan seorang profesional untuk dapat mengerti dan pekau terhadap adanya masalah etika dalam profesinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sosial budaya, dan masyarakat dimana dia berada. Budaya perusahaan memberikan sumbangan yang sangat berartiu terhadap perilaku etis. Perusahaan akan menjadi lebih baik jika mereka membudayakan etika dalam lingkungan perusahaannya.

G. Kendala Mewujudkan Kinerja Bisnis

Mentalitas para pelaku bisnis, terutama top management yang secara moral rendah, sehingga berdampak pada seluruh kinerja Bisnis. Perilaku perusahaan yang etis biasanya banyak bergantung pada kinerja top management, karena kepatuhan pada aturan itu berjenjang dari mulai atas ke tingkat bawah.

Faktor budaya masyarakat yang cenderung memandang pekerjaan bisnis sebagai profesi yang penuh dengan tipu muslihat dan keserakahan serta bekerja mencari untung. Bisnis merupakan pekerjaan yang kotor. Pandangan tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat kita memiliki persepsi yang keliru tentang profesi bisnis. Kendala dalam mewujudkan kinerja busnus yang etis yaitu :
Standar moral para pelaku bisnis pada umumnya masih lemah.

Banyak di antara pelaku bisnis yang lebih suka menempuh jalan pintas, bahkan menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan dengan mengabaikan etika bisnis, seperti memalsukan campuran, timbangan, ukuran, menjual barang yang kadaluwarsa, dan memanipulasi laporan keuangan.
Banyak perusahaan yang mengalami konflik kepentingan.

Konflik kepentingan ini muncul karena adanya ketidaksesuaian antara nilai pribadi yang dianutnya atau antara peraturan yang berlaku dengan tujuan yang hendak dicapainya, atau konflik antara nilai pribadi yang dianutnya dengan praktik bisnis yang dilakukan oleh sebagian besar perusahaan lainnya, atau antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan masyarakat. Orang-orang yang kurang teguh standar moralnya bisa jadi akan gagal karena mereka mengejar tujuan dengan mengabaikan peraturan.
Situasi politik dan ekonomi yang belum stabil

Hal ini diperkeruh oleh banyaknya sandiwara politik yang dimainkan oleh para elit politik, yang di satu sisi membingungkan masyarakat luas dan di sisi lainnya memberi kesempatan bagi pihak yang mencari dukungan elit politik guna keberhasilan usaha bisnisnya. Situasi ekonomi yang buruk tidak jarang menimbulkan spekulasi untuk memanfaatkan peluang guna memperoleh keuntungan tanpa menghiraukan akibatnya.
Lemahnya penegakan hukum.

Banyak orang yang sudah divonis bersalah di pengadilan bisa bebas berkeliaran dan tetap memangku jabatannya di pemerintahan. Kondisi ini mempersulit upaya untuk memotivasi pelaku bisnis menegakkan norma-norma etika.
Belum ada organisasi profesi bisnis dan manajemen untuk menegakkan kode etik bisnis dan manajemen.


Untuk presentasi bisa dilihat di file dibawah ini:



(file belum tersedia)


Daftar pustaka:

https://hakimfajrurachman.wordpress.com/2015/11/16/pengertian-budaya-organisasi-dan-perusahaan-hubungan-budaya-dan-etika-kendala-dalam-mewujudkan-kinerja-bisnis-etis/

https://tiaan96.wordpress.com/2016/11/22/pengertian-budaya-organisasi-dan-perusahaan-hubungan-budaya-dan-etika-kendala-dalam-mewujudkan-kinerja-bisnis-etis/

Budi Untung, 2012. Hukum dan Etika Bisnis. Yogyakarta: Penerbit CV Andi Offset.

Hendro Tri Sigit, 2012. Etika Bisnis Modern. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.