Minggu, 10 Januari 2016

Transportasi Publik Yang Terintegrasi Efektif,Efisien, dan Manusiawi

Transportasi adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain yang terpisah secara spasial dengan menggunakan alat pengangkutan atau tidak menggunakan alat angkut, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin.Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan antara asal dan tujuan.




Transportasi Publik yang Terintegrasi, Efisien, Efektif, dan Manusiawi menurut saya yaitu adalah kereta api listrik (KRL), karena Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif besar sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antar Negara.

Senin, 04 Januari 2016

Opini Tentang Teroris

Menurut Saya Terorisme itu adalah puncak aksi kekerasan, terroris. Bisa saja kekerasan terjadi tanpa teror, tetapi tidak ada teror tanpa kekerasan. Terorisme tidak sama dengan intimidasi atau sabotase. teroris bisa melakukan kejadian yang merugikan banyak orang kapan pun dan dimana pun itu.

Lirik Lagu Pop Indonesia yang bicara tentang Indonesia

Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang..
Kobarkan semangatmuTunjukkan keinginanmu
Ku yakin hari ini pasti menang..

Lagu ini lagu yang dibawakan oleh band Netral - Garuda Di Dadaku.
Menurut saya lirik tersebut sebuah dukungan untuk indonesia dalam hal apapun yang berhubungan dengan membela aau mendukung indonesia. banyak warga indonesia yang sudah mengenal lagu ini dan sudah hafal lagu yang dibawakan oleh band Netral ini. Contohnya dalam pertadingan sepakbola timnas indonesia bertanding semua menyanyikan lagu ini untuk sebuah apresiasi dukungan kepada Indonesia. Sekian analisa dari saya. Terimakasih

Prosesi pernikahan adat jawa tengah

Budaya tanah Jawa masih menyimpan sejuta keindahan dan keagungan yang tetap dipegang teguh oleh masyarakatnya. Hal ini bisa dilihat dalam upacara pernikahan yang penuh makna dan unik. Beragam tradisi dan tata cara pernikahan menjadi bagian dari adat masing-masing wilayah. Berikut prosesi pernikahan adat Jawa Solo yang umum dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya.



                                             




Tahap-tahap pelaksanaan pernikahan adat Jawa adalah sebagai berikut:

- Sebelum Pernikahan

Lamaran:
Pihak keluarga pria datang ke keluarga wanita untuk melakukan lamaran. Orang Jawa terkenal selektif dalam memilih calon menantu. Penilaian didasarkan pada “Bibit, Bebet, dan Bobot”. Bibit adalah penilaian terhadap latar belakang keluarga atau asal keturunan calon menantu. Bebet adalah penilaian harta atau seberapa mampu si calon menantu untuk menghidupi keluarga. Bobot adalah penilaian yang meliputi kepribadian, agama, dan pendidikan. Setelah lamaran diterima, segera ditentukan hari dan tanggal pernikahan. Untuk menggelar pernikahan, orang Jawa biasanya mencari hari baik. Ada ahli khusus yang menetapkan hari baik dengan cara menghitung tanggal lahir dan hari lahir kedua calon pengantin. Orang Jawa memiliki buku panduan yang disebut dengan primbon, yaitu kitab asli Jawa kuno yang berisi ramalan jodoh, zodiak, watak, dan rezeki.

Seserahan:
Dalam acara ini pihak keluarga pria memberikan barang-barang (hadiah) kepada pihak keluarga wanita sebagai tanda pengikat. Barang-barang yang diberikan berupa pakaian, makanan, buah-buahan, uang, perhiasan, dan cincin. Uang yang diberikan adalah untuk biaya pesta pernikahan dan uang untuk meringankan beban keluarga calon pengantin wanita. Saat acara seserahan biasanya sekaligus diadakan acara tukar cincin.

Pingitan:
Menjelang pernikahan, calon pengantin wanita dipingit selama 3-5 hari. Pada masa itu calon pengantin wanita dilarang keluar rumah dan tidak boleh bertemu dengan calon pengantin pria. Calon pengantin wanita melakukan perawatan tubuh di rumah seperti luluran, berpuasa, dan minum jamu-jamuan. Tujuannya agar pengantin pria merasa lebih kangen dan calon pengantin wanita tampil lebih cantik dan langsing di hari pernikahan.

Pemasangan Tarub dan Janur Kuning:
Tarub digunakan sebagai tanda resmi bahwa ada perayaan yang sedang berlangsung. Hiasan tarub di depan rumah berbentuk gapura dibuat dari daun kelapa hijau yang dianyam dan buah-buahan. Sedangkan janur kuning dipasang di depan jalan.

Siraman:
Sehari sebelum pernikahan, kedua calon pengantin melakukan siraman atau dimandikan. Acaranya dilakukan di rumah masing-masing calon pengantin. Tujuannya untuk membersihkan diri lahir dan batin. Air untuk siraman berasal dari 7 sumur atau mata air yang dicampur dengan berbagai bunga-bungaan. Siraman dilakukan oleh orang tua calon pengantin dan orang-orang tua lainnya yang ditunjuk. Pada akhir acara itu orang tua mengucurkan air dari kendi ke wajah calon pengantin. Setelah itu kendinya dipecahkan sebagai tanda bahwa calon pengantin sudah siap dinikahkan.

Ngerik:
Setelah acara siraman, calon pengantin wanita dibawa ke kamar untuk melakukan upacara ngerik. Ngerik adalah menghilangkan rambut kecil-kecil di bagian wajah yang dilakukan oleh juru rias. Tujuannya agar wajah tampak lebih bersih bersinar dan mudah untuk dirias.

Dodol Dawet
Dodol dawet atau bisa diartikan dengan jualan cendol, adalah upacara yang mengandung harapan agar pesta pernikahan yang akan digelar nantinya ramai dikunjungi tamu, seperti orang yang jualannya sangat laku (laris). Yang bertugas sebagai penjual adalah ibu calon pengantin wanita yang dipayungi oleh bapaknya. Pembelinya adalah kerabat dan tamu-tamu yang membayar dengan pecahan genteng.

Midodareni:
Upacara midodareni dilakukan pada malam hari sebelum ijab (upacara nikah) esok hari. Pada malam itu calon pengantin wanita dirias agar terlihat secantik bidadari. Keluarga calon pengantin pria boleh menengok calon pengantin wanita yang sudah dirias cantik untuk memastikan bahwa calon pengantin wanita sudah siap untuk melaksanakan pernikahan esok harinya. Malam itu orang tua calon pengantin wanita menyuapi makanan pada anaknya untuk terakhir kalinya, karena besok tanggung jawab sudah beralih pada suaminya.

Saat Pernikahan:
Upacara Pernikahan
Kedua calon pengantin melakukan ijab/pernikahan sesuai dengan agama yang dianut keduanya. Setelah acara ini selesai keduanya sudah sah sebagai suami istri.

Panggih atau Temu Pengantin:
Setelah menikah dilanjutkan dengan upacara panggih atau temu. Pengantin pria diantar oleh keluarganya ke rumah pengantin wanita. Pengantin wanita dengan keluarganya menunggu di depan rumah. Keluarga kedua pengantin membawa “kembar mayang”, yaitu sepasang hiasan dari rangkaian bunga-bungaan dan buah-buahan. Setelah itu kembar mayang ditaruh di perempatan jalan dengan maksud untuk menangkal hal-hal jahat.

Lempar Sirih:
Kedua pengantin berdiri berhadapan dengan jarak sekitar lima langkah. Lalu keduanya saling melemparkan gulungan daun sirih. Pengantin pria melempar ke arah dada pengantin wanita. Pengantin wanita melempar ke arah paha pengantin pria. Tujuannya agar semua godaan akan hilang terkena lemparan tersebut.

Injak Telur:
Pengantin pria menginjak telur ayam mentah dengan kaki kanan. Setelah itu pengantin wanita membersihkan/mencuci kaki suaminya dengan air bercampur bunga-bungaan. Makna dari upacara ini adalah memperlihatkan kesetiaan istri terhadap suami dan berharap akan mendapatkan keturunan (disimbolkan dengan telur) yang baik.

Sinduran:
Kedua pengantin direngkuh di belakang punggung bapak pengantin wanita dengan kain sindur berwarna merah. Ibu pengantin wanita mengikuti di belakang. Kemudian mereka berjalan perlahan-lahan menuju pelaminan dengan iringan gending Jawa. Prosesi ini menggambarkan bahwa pasangan pengantin telah diterima dengan baik oleh keluarga besar kedua belah pihak.

Timbang atau Pangkuan:
Kedua pengantin duduk di pangkuan bapak pengantin wanita. Pengantin wanita duduk di paha sebelah kiri dan pengantin pria di paha sebelah kanan. Dalam upacara ini ada dialog; “Berat yang mana, Pak? tanya sang ibu. “Sama saja beratnya…” sahut sang bapak. Maknanya adalah kasih sayang orang tua terhadap anak dan menantu sama besarnya, dan tidak dibeda-bedakan.

Kacar-Kucur:
Pada upacara ini pengantin pria mengucurkan (menuangkan) uang receh bercampur beras, kacang, dan jagung ke pangkuan pengantin wanita yang dialasi kain. Upacara kacar-kucur memiliki makna bahwa suami harus bertanggung jawab memberi nafkah kepada istri.

Dulangan atau Suap-suapan:
Kedua pengantin saling menyuapi makanan dan minuman. Upacara ini melambangkan dan mengingatkan bahwa suami istri harus menikmati kebersamaan dan saling menyayangi.

Rebutan Ayam Bakar:
Sebenarnya upacara rebutan ayam ini adalah tradisi dari Jawa barat, namun ada juga yang dilakukan dalam upacara pengantin Jawa tengah. Kedua pengantin secara bersamaan menarik ayam hingga terbelah. Siapa yang mendapat bagian paling besar harus membagi ayam tersebut dengan cara makan bersama. Ini melambangkan bahwa berapapun rejeki yang didapat, harus dibagi berdua dan dinikmati bersama. Prosesi ini juga mengandung ramalan bahwa yang mendapat ayam bagian yang besar nantinya adalah pembawa rezeki dalam rumah tangga.

Sungkeman:
Kedua pengantin melakukan sungkeman atau mencium lutut kedua orang tua, baik dari pihak pengantin wanita maupun pria. Makna dari upacara ini adalah penghormatan kepada orang tua dan meminta restu kepada mereka agar pernikahan anak-anaknya rukun dan damai.


Demikianlah tahapan-tahapan pernikahan dengan adat Jawa tengah